Feabhra 27, 2008

Mijn huis op "New Land van Thevok"



Rumahku Rumah Impian
Kubangun dengan mimpi - mimpi...
(avonturir : rumah impian)

"Kalau mau puas memang bangun sendiri, Pak"

Begitu tetangga baru saya di Depok "setangah mengeluh" ketika rumahnya yang baru kemarin ketika hujan lebat menerpa daerah kami dan mengakibatkan kebocoran di setiap rumah yang ada di perumahan tempat kami tinggal termasuk miliknya yang selama ini tidak pernah bocor, padahal usianya belum setahun.

Rumah baru bocor itu memang biasa apalagi bila dibangun borongan oleh developer, pasti ada kurangnya termasuk ya bocor itu, paling tidak menurut ipar saya yang juga baru beberapa bulan ini menempati rumah barunya di bilangan Bekasi sana walaupun, lucunya (baca: beruntungnya), dia sendiri tidak pernah mengalami kebocoran.

Memang sebelum akhirnya saya mendapatkan rejeki untuk membeli rumah banyak cerita saya dapatkan tentang kekecewaan konsumen akan pekerjaan developernya. Dari yang tidak sesuai dengan spek awal di atas brosur (misalnya kayu kamper disulap jadi kayu kecapi), kenyataan rumah yang diterima jauh dari bayangan ketika ditawarkan dan melihat rumah yang yang sudah jadi lebih dulu, sampai dengan yang paling parah harus terpaksa pindah karena ternyata perumahan tersebut berdiri di atas tanah sengketa dengan kepemilikan yang tidak jelas.

Namun baru sekarang saya mengalami sendiri kejengkelan yang sama. Ternyata bukan saya saja, kenalan saya yang juga membeli di perumahan yang sama bahkan sampai hampir-hampir tidak bisa menahan esmosinya di depan pemilik developer tersebut dengan membandingkan rumahnya lebih buruk dari rumah burung.

Ya, pada akhirnya memang sesuai kesepakatan developer bertanggung jawab untuk membetulkan kejanggalan-kejanggalan rumah kami namun ya begitu deh selain kerjanya lambat dengan alasan utama barang yang dibutuhkan untuk membetulkan belum diberikan oleh kantor-nya juga ternyata terutama dirumah saya, kebocoran di titik yang sama kembali terulang padahal sudah 2-3 kali saya minta betulkan. Untungnya satu yang membuat saya bernafas lebih lega adalah keputusan membangun mushola tepat disamping rumah saya persis. Padahal sebelumnya sudah berbentuk rumah, salut untuk PEMDA Depok yang tegas dalam hal ini :)

Pada akhirnya sama dengan teman di atas, saya membawa tukang sendiri selain untuk menambah bagian dapur juga nantinya untuk merapihkan kebocoran tersebut...semoga untuk yang terakhir. Karena dana simpanan saya dan isteri terasa semakin mefet saja dan nanti bila sudah rapih kondisi rumah tidak mengecewakan buat penyewanya.... ups, ya memang rumah tersebut akan kami sewakan dahulu karena kami masih tinggal di kalimalang sampai dengan waktu yang tidak bisa ditentukan :)

....aaah rumah konsep minimalis ternyata BUKAN termasuk dana minimal

*Mijn Huis op New Land Van Thevook = Rumahku di Tanah Baru Depok :D

Baca juga :
http://www.mediakonsumen.com/Artikel433.html
http://bicararumah.wordpress.com/
http://my.opera.com/evolvering/blog/index.dml/tag/minimalis

0 Comments:

Post a Comment

<< Home