Deireadh Fómhair 23, 2007

Antara, kamu, dia dan biodatanya....


Saya dan isteri, alhamdulillah, termasuk yang tidak melalui perkenalan berlarut-larut sebelum menikah. Hanya kira-kira tiga bulan saja sampai akhirnya kami berdiri di pelaminan bersama-sama. Seperti yang sudah banyak tahu ada pelbagai cara bagaimana akhirnya dua orang yang belum pernah (atau sudah pernah) mengenal sebelumnya menikah. Ada yang melalui proses, istilahnya, pacaran bertahun-tahun lalu menikah, ada juga yang hanya kenal beberapa saat seperti kisah kami diatas untuk kemudian menggenapkan setengah dien.

Sebenarnya kami satu almamater, isteri saya hanya terpaut tiga tahun dibawah. Fakultasnya-pun tidak jauh-jauh amat, hanya beberapa ratus meter, sementara dulu isteri saya di Kesehatan Masyarakat, saya di Sastra. Namun sungguh,....berani janji ketimpa menara air...memang saya tidak pernah kenal sebelumnya. Lalu masalahnya, bagaimana mengetahui latar belakang orang yang akan kita nikahi apabila selama ini belum pernah bertemu.

Lewat teman saya, saya mengetahui keberadaan manusiawati yang akhirnya menjadi isteri saya ini. Akhirnya berlanjut pada yang sering kali menjadi momok mahasiswa aktifis mushola (aktif tidur di mushola sambil nunggu buka maksudnya)....tukeran biodata. Biasanya di atas biodata tersebut anda akan menemukan informasi umum dan kadang sedikit spesifik mengenai pemiliknya.

Nah,....sampai di atas, ceritanya, seorang teman yang juga sedang proses pernah keluh kepada saya katanya “kenapa sih lelaki kalo menuangkang latar belakang-nya, hanya dengan kertas selembar...udeh gitu tulisan tangan lagi!”

Bisa dimengeti memang karena teman saya itu freelancerer disain grafis yang setiap harinya berkutat dengan keindahan tata letak sebuah disain termasuk di dalamnya lay out tulisan-tulisan yang akan turun cetak. Begitu mendapatkan selembar kertas dengan tulisan tangan lelaki (tahu kan bagaimana umumnya tulisan tangan lelaki?) sedikit shock juga beliauwati bahkan cenderung langsung perasaan tidak sreg muncul dan mungkin akan membatalkan kelanjutan proses tersebut. Sampai detik ini, saya tidak begitu yakin bagaimana akhirnya kisah proses beliau. Mudah-mudahan yang terbaik untuknya selalu...amin.

Saya sendiri sebenarnya cukup memalukan dalam hal perbiodataan. Mungkin bila saat itu diadakan kompetisi biodata terbaik maka milik saya adalah yang paling menjemukan dan tidak informatif. Bahkan, isteri saya, akhirnya setelah menikah mengutarakan kesebalannya ketika dulu mendapatkan biodata yang minim informasi.

Tentu saja, saya tahu sebabnya...ya karena memang isi biodata saya diambil dari sebagian CV lamaran kerja. Pastilah informasi di dalamnya sangat menjual...itu bila sedang melamar pekerjaan...namun untuk melamar anak gadis orang rasa-rasanya...bila berdiri di sisi isteri saya saat itu mungkin melirikpun enggan.

Namun ada sebuah rahasia kecil yang setelah difikir-fikir cukup menggelikan juga. Sebenarnya saya bertekad untuk membuat biodata terobosan di luar kebiasaan saat itu... membuatnya dalam sebuah VCD. Di dalamnya ada tampilan slide foto-foto dengan efek tentunya, kisah hidup saya, sampai beberapa detil informasi yang saya anggap cukup menarik. Bikinnya-pun numpang dirumah teman sampai bergadang semalaman.

Tapi apa lacur ketika dulu hendak ber”proses” dengan (calon) isteri saya itu VCD yang saya kerjakan semalaman nyaris tidak tidur ketinggalan dirumah teman, yang sampai sekarang nasibnya bagaimana....hanya Allah SWT saja yang tahu.

Bicara soal biodata per-jodoh-an ini, sebelum akhirnya bertemu dengan jodoh saya. Pernah suatu saat saya berproses dengan seseorang, wanita itu memang cukup kreatif membuat biodatanya dalam bentuk diari kecil di dalamnya ada beberapa ilustrasi gambar2 khas yang biasa kita lihat dalam diari anak perempuan....yah, semacam sulur2 warna-warni begitulah. Bayangkan berapa lama beliauwati menyusunnya, tidak cukup semalam pasti. Sedangkan saya....seperti biasa cukup kertas selembar saja, sungguh benar-benar memalukan dibandingkan miliknya.

Persoalan biodata ini memang bukan segalanya, apalagi sampai mempengaruhi seseorang untuk menikahi kita, soal jodoh memang 100% hak Allah SWT, Namun kadang penampilan itu penting karena apapun yang disajikan di atas biodata adalah informasi awal yang menjadi penting untuk pertimbangan melanjutkan ke tahap berikutnya....yaitu pernikahan :)

Dan untuk isteri saya....terimakasih karena dahulu sudah bisa memaklumi isi biodata saya.....semoga saat ini saya cukup mewakili apa yang engakau idam-idamkan sebagai suami ideal...amin

0 Comments:

Post a Comment

<< Home