Samhain 25, 2004

Berlebaran....



Assalamu'alaikum wr wb sebelumnya saya ingin meminta maaf bagi sahabat-sahabat atas segala kesalahan yang mungkin telah saya perbuat baik disengaja maupun tidak sengaja. Bagaimana sahabat, dengan lebaran tahun ini? Apakah ada perubahan yang berarti atau biasa-biasa saja malah bahkan lebih buruk dari tahun lalu?...welll yang bisa menilai hanya Allah SWT dan diri sahabat sendiri bukan.

Buat saya ramadhan dan lebaran tahun ini memiliki arti yang sangat spesial. Bagaimana tidak, ramadhan tahun ini adalah kali pertama saya rasakan berdua dengan sang kekasih. Berbeda sekali rasanya saat sahur-sahur tidak lagi dibangunkan oleh jam weker melainkan oleh suara kekasih "Mas bangun sahur dulu". Dan bagaimana rasanya ingin terburu-buru sampai ke rumah (kontrakan mungil tepatnya) untuk berbuka puasa bersama dengan si dia...walaupun macet berat menghadang. Masih terbayang saat yang sama tahun lalu,...rasa-rasanya masih tidak percaya ini semua terjadi.

Ramadhan bulan penuh berkah, pengampunan...dan tentunya bulan mengikat tali silaturahmi bukan? Yup dan yang saya sebut terakhir itu menjadi warna tersendiri untuk ramadhan tahun ini.Mungkin beberapa sahabat sudah mengetahui IMB yang mengadakan bakti sosial di daerah cawang. Ya disitulah bagaimana saya mengenal lebih dekat beberapa sahabat yang selama ini hanya beruba icon di YM. Namun ada sebuah catata tersendiri untuk silaturahmi di bulan ramadhan ini ketika saya, ivandinita, nyingkring, kabayan_4ever serta rahman_hy di Blok S dua hari sebelum ramadhan berakhir untuk silaturhmi.

Kenapa harus catatan khusus? ... Begini ya, salah seorang dari empat orang itu beberapa bulan sebeumnya berjanji untuk membelikan saya camera digital yang bisa saya ganti dengan sangat sangat sangaaaaat ringan. Kebetulan dia saat itu sedang berada di Jepang, dan penantian selama beberapa bulan itu tadi akhrinya terhapuskan saat di Blok S he he he...sebut saja saya "mata kamera-an".....sebut saya dengan julukan apa saja...saya tidak perduli yang penting saat itu saya sangat bahagia....oh ya atas saran nyingkring digicamnya di beri nama "teppei".

Tetapi kita tidak bisa berharap untuk bahagia selamanya, begitu juga dengan saya. Sebenarnya tidak pernah terfikirkan untuk pulang kampung tahun ini. Namun tepat di malam takbiran sebuah nomer interlokal di HP mengabari bahwa Pakde Si di Blitar meninggal dunia beberapa jam sebelumnya...innalillahi wa inalillahi roji'un. Jadilah saya tepat beberapa saat setelah shalat Ied berada di antrian kereta api menuju kota makam Bung karno tersebut.

Masih terbayang pada malam takbiran tahun-tahun yang lalu Pakde Si masih bertukar kabar lewat telepon...kebiasaan yang saat ini dan masa esok akan terasa sangat mahal. Sesosok siluet dan segaris kumis yang menunggu di depan rumah di Jalan Veteran ketika pulang kampung, dan senyum tipis ketika kembali ke Jakarta...tradisi yang terasa aneh bila tida terjadi, namun harus dibiasakan mulai detik ini.

Inilah saya! Ngetik huruf demi huruf di sela-sela kerjaan yang tiba-tiba over load sejak hari pertama setalah libur seminggu. Membayangkan......libur panjang yang akan datang di akhir tahun 2004 nanti. Sekali lagi saya dan isteri menyucapkan selamat menyambut syawal dengan hati yang lapang....dan tentunya kami juga memohon maaf sahabat untuk dibagikan pada kami :)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home