Meán Fómhair 22, 2004

Surat utk sahabat

"Apakah dengan orang yang sama, Bung?" tanyaku
"rasa-rasanya, saya harus bilang bukan Man" jawabnya

lalu kami t e r d i a m.




Akhirnya memang semua pasti ada ujungnya, ujung dari semua awal. Awalnya adalah kelahiran dan ujungnya adalah kematian. Awal dari segala penantian juga pasti juga akan berujung pada sebuah sebuah jawaban. Jawaban akan sebuah kepastian yang melelahkan setelah beribu-ribuan kali kita membicarakan utk menemukan jawaban itu. Apakah penantian itu kepastian yang kau tunggu? penantian akan seorang teman, teman sebuah jiwa yang gelisah, teman yang menyirami air ke atas tanah tandus, memuaskan dahaga, memenuhi setiap relung sel-sel tubuh, menjadikannya sebagai bagian jiwa, otot dan daging-daging mu?

Lalu apakah kebahagian akan datang bersama dengan jawaban itu? Siapkah apabila jawaban itu ternyata hasil dari kepedihan, siapkah kamu bila ternyata jawaban itu bertolak belakang dengan harapnmu, mimpimu. Sahabat (sampai detik ini masihkah kau sudi aku panggil sahabat?)

Oh ya, semua memang ada ujungnya, tapi kadang-kadang kala ujung dari awal tadi itu tidak terlihat oleh mata hatimu sehingga kau harus peras keringatmu untuk menariknya mendekati hatimu agar jelas terlihat...hanya saja sahabat, kau jangan tertipu deh dengan pandangan pertamamu!

4 u only, only 4 u...may Allah SWT memberikan sahabat pandangan terbaik mengenai langkah yg satu ini, karena masa depan sahabat tergantung pada kenyataan yang sahabat hadapai saat ini.

*** ***
Kalau sudah begini, maka yang harus dipertanyakan... mengapa tidak menggantungkan semua harap kepada-Nya?....karena bahagia, cinta, serta duka-lara...hanyalah bagian dari terminal hidup yang harus kita lalui (SAYAP YANG TAK PERNAH PATAH : Anis Matta)


pict from Corbis

0 Comments:

Post a Comment

<< Home