Iúil 06, 2004

Ts'ai Lun, Gutenberg dan Karl Marx

Dalam buku Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah karya Michael H. Hart yang menempatkan Nabi Muhammad SAW pada urutan pertama, dua orang di atas menempati posisi ke enam dan ketujuh sedangkan Karl Marx posisi ke sebelas. Mungkin nama Gutenberg dan karl Marx tidak asing bagi anda, tetapi tahukah anda siapa Ts'ai Lun?

Sebelumnya untuk sedikit menyegarkan Gutenberg adalah orang yang menciptakan mesin cetak. Memiliki nama asli Johanes Gensfleisch Gutenberg lahir di Mainz, Germany tahun 1397. Lahir dari keluarga Bangsawan dan dididik sebagai pengrajin logam emas. Karl Marx seorang filsuf pencetus pemikiran "sosialisme ilmiah" dan penulis buku "Das Kapital" sampai saat ini paling tidak 1,3 Milyar orang terpangaruhi ideologi yang dicetuskannya. Ts'i Lun menurut sejarah adalam seorang Cina yang pada tahun 75 AD menemukan pembuatan kertas dari pohon Beri. Selama bertahun-tahun hasil temuannya itu menjadi rahasia sekaligus komoditas Kekaisaran Cina karena hasil pabrikannya diekspor ke kerajaan-kerajaaan tetangga sampai akhirnya ketika satu saat di antara rentang waktu tersebut beberapa ahli pembuat kertas tertawan oleh orang-orang Islam dalam peperangan dan dipaksa mengajarkan keahlian yang mereka miliki. Sejak itu kertas tidak lagi menjadi monopoli kekaisaran Cina.

Bayangkan pada saat kerajaan lain masih menggunakan Papirus dan jenis alas tulis yang sangat sulit serta merepotkan utk di produksi, Cina sudah bisa membuat kertas. Ibaratnya Microsoft dan Bill Gates-nya jaman dulu.

Antara mereka bertiga memiiki tiga kesamaan yaitu hasil pemikiran yang mempengaruhi kehidupan banyak orang. Tanpa mesin cetak dan kertas mungkin saat ini kita masih menulis di atas selembar daun, dan bepergian dengan kuda atau sapi. Kenapa begitu? Ditemukannya kertas dan mesin cetak tentunya secara langsung membantu penyebaran ilmu, dengan biaya lebih murah dan produksi massal maka setiap orang memiliki kesempatan yang sama dan pastinya lebih mudah untuk mengakses ilmu pengetahuan.

Kebayangkan bagaimana Ts'ai Lun dan Gutenberg merubah cara hidup banyak orang, bahkan sampai sekaang. Sedangkan Karl Marx, apa yang istimiewa dari dia? terlepas dia seorang sosialis dan memungkiri Tuhan. Namun dari ide yang dia lemparkan yang mampu mempengaruhi sekitar 1,3 milyar orang adalah prestasi yang luar biasa. Arti penting seorang filosof terletak bukan pada kebenaran penndapatnya tapi terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti penting yang tidak biasa.

Prestasi yang luas biasa bukan? sebuah ide yang mungkin mereka bertiga tidak pernah bayangkan akan memiliki efek yang luar biasa setelah berabad lewat terhadap manusia.

Sekarang kembali lagi dan melihat sedikit waktu dari kehidupan mereka, yaitu saat akhir usia tiga tokoh kita di atas. Untuk ide yang luar biasa yang datang dari buah pikir mereka, ternyata akhir hayat yang mereka hadapi tidak seheboh yang kita bayangkan. Tidak ada kekayaan yang melimpah juga tidak ada penguburan yang megah. Ts'i Lun mati bunuh diri setelah oleh kaisar Cina diusir dari istana karena terlibat politik praktis anti istana, Gutenberg jatuh miskin dan mesin ciptaannya dan karya cetak pertamanya sekaligus (sebuah Al-Kitab) disita oleh pemberi modalnya, sedangkan Karl Marx? tidak lebih dari delapan orang saja yang menghadiri pemakamannya.

Tragis memang dan dunia sepertinya tidak selalu hitam dan putih, lebih banyak area abu-abunya bahkan. Untung saja, kita selalu diajarkan untuk meniatkan segala sesuatu karena Allah SWT. Karena itu sepahit apapun di dunia ini yang didapat, itu bukan ukuran... syukurlah.

Terinspirasi dari "Elegi Gutenberg" karya Putut Widjanarko

0 Comments:

Post a Comment

<< Home