Amien Rais, Wiranto, Temen Kerja dan Mertua
Beberapa minggu belakangan ini banyak orang yang menunggu-nunggu kepastian hasli musyawarah PKS kemana menyerahkan dukungan mereka antara Amien Rais dan Wiranto. Saya sebagai simpatisan PKS tidak luput ikut menuggu dengan sabar di depan TV dan internet siapa tahu berita yang katanya seharusnya sudah ada kepastian sebulan lalu muncul.
Kesan wait and see tadi membuat saya sedikit canggung ketika ditanya, milih mana nanti tanggal 5 Juli? paling-paling senjatanya senyum sana senyum sini sampai yang tanya lupa dan bicara topik laen. Tapi ga jarang ada juga yang nuduh saya tidak berpendirian dan tidak mandiri dalam berpolitik..dan jawabnya tetap senyum, walaupun esmosi jiwa tak urung bergejolak juga. Maklumlah ini kan masalah prinsip, buat saya sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami ta'at) berarti sesuatu.
Selama dua minggu belakangan itu sebenarnya sedikit tertekan juga. Antara rumah mertua dan pekerjaan adalah penyebabnya. Seperti hidup dalam dunia Amien Rais bila boleh dibilang begitu. Di kantor, saya satu ruangan berdua saja dengan fansnya Pak Amien, bahkan juga tergabung dalam tim suksesi Amien Rais di daerah pasar minggu. Minggu-minggu pertama ok lah saya masih bisa terima tapi semakin lama bosen juga denger Amien begini Amien begitu Kok PKS begitu? kok PKS begini, khan PKS sebagain besar yang milih orang Muhammadiyah juga dan sebaginya. Ya Allah mau di mana saya taruh kuping saya kalau tiba-tiba PKS merekomendasikan Wiranto nanti, begitu fikir saya waktu itu.
Mertua saya setali tiga uang, juga Amien Rais sekaleee, ketika kampanye legislatif dia sudah menekankan "Ok deh sekarang bapak milih PKS, tetapi untuk presiden nanti bapak coblos Pak Amien". Untuk seorang warga biasa bapak mertua saya termasuk orang yang argumentatif di lingkungannya, banyak juga tetangga yang bisa saja di patahkan alasannya kalau mendukung kandidat selain Amien. Bahkan stiker PKS di jendela depan rumah yang lumayan gede di sejejerkan dengan stiker Dwi Tunggal Amien Rais-Siswono. Amien begini Amien begitu juga menjadi santapan rutin saya tiap minggu bila maen ke rumah mertua. Saya bilang sama istri waktu itu "Ga tau mau di taruh dimana muka saya kalau tiba-tiba PKS merekomendasikan Wiranto."
Syukur alhamdulillah seperti yang anda dengar dua hari lalu PKS merekomendasikan Pak Amien untuk pemilu 5 Juli nanti. Yah paling tidak beban saya ikut terangkat dan ga perlu lagi repot-repot menyembunyikan muka atau pindah ruangan :)
Pak Amien here I come :)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home