Dunia milik kita berdua...laennya hanya ngontrak
Tidak ada puisi pada 25 Januari 2005
Tidak ada roman cinta pada Selasa, 25 Januari 2005
Seminggu sudah lewat dari milad pertama kita, tidak ada yang berubah, yah memang tidak ada yang berubah itu bila bertambahnya lingkar pinggangku dan bergesernya jarum penunjuk timbangan ke kanan bukan sebagai perubahan.
Kadang aku bertanya-tanya apakah aku seperti apa yang kau impikan dahulu sebagai suami ideal. Suami yang seharusnya tajam empatinya, siap membantu kamu bila cucian menumpuk dan memijit kepala kamu bila darah rendahmu kumat. Bukannya malah tidur sampe duha ketika Sabtu dan Minggu, dan sibuk membersihkan kamera ketika kamu berkeluh kesah.
Aku mungkin bukan suami yang terbaik yang kamu dapatkan, aku masih belum sanggup memberikan kamu rumah satu seperampat miliyar, dan walau aku tidak ikut audisi peghuni terakhir, tapi aku tetap berusaha.
Aku memang mungkin bukan suami seperti yang ada dalam artikel-artikel majalah tentang pasangan terbaik. Aku masih belum bisa memberikan kamu Avanza untuk mengantar kamu ke mana kamu ingin pergi, dan walau aku punya rekening di BCA, tapi tahukan kamu berapa saldonya tiap akhir bulan, tapi aku tetap berusaha.
Aku,...aku mungkin suami, tapi aku yakin aku masih jauh dari sosok suami terbaik. Aku dengan semua kejahilan-kejahilan yang kerap membuat kamu kesal bahkan marah...tapi akui saja kadang kamu juga tertawa bukan.
Aku,...memang begitu malasnya...lihat lah bagaimana kotornya vespa kita...mungkin tidak banyak yang tahu bahwa warna vespa itu merah bukannya coklat lumpur. Tapi tentunya kau tahu bagaimana bila bisa dua pohon tanaman di rumah kita akan tersenyum melihat kita kerepotan membersihkan rumah yang terendam banjir minggu lalu. Kalau dihitung sudah tiga kali kedatangan si air nyeleneh setahun ini.
Aku tahu, kadang aku melihat raut muka itu, aku juga, bila kamu tahu itu. Bagaimana berharapnya kita pada malaikat kecil yang juga akan meramaikan canda-canda ditengah huma kecil ini. Tapi tidak pernah kita berkata-kata, hanya dalam doa dan dalam sabar saja kadang terdengar itu.
Aku tahu, aku bukan suami terbaik.... tapi aku tetap berusaha.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home