Bealtaine 10, 2004

Senyumlah padaku sekali-kali

Bila ada yang bertanya, kami terbiasa menyebut rumah kami bagian dari daerah Kali Malang, padahal kali itu sendiri membentang puluhan kilometer jauhnya, ujungnya saja entah sampai di mana, kabarnya sampai daeah Manggaraipun masih ada kali itu.

Pasti anda pernah mendengar sebuah daerah di ujung timur Jakarta yang identik dengan Kali Malang, Kali itu terbentang dari Bendungan Jatiluhur Jawa Barat melintasi kota Jakarta dan salah satu tempat yang dilewatinya adalah perumah tempat tinggal kami.

Kalau anda sampai di atas jembatan beberapa meter sebelum pintu gerbang perumahan kami tengoklah ke kiri maka anda akan melihat sebuah lengkungan kali yang sempurna lengkungan yang sejak sekolah menengah atas dulu membuat saya sedikit mengkhayal tentang suasana pedesaan. Hanya jangan biarkan mata anda menengok lebih ke kiri lagi karena di situ hanya ada kemacetan dan kemacetan membuyarkan khayalan tentang pedesaan dan gunung-gunung yang mungkin saja berada di balik lengkungan kali malang.

Sebuah jalan yang mengikuti alur kalimalang di sisinya memang terkenal dengan kemacetannya yanng hebat, sejarut urat nadi yang belum bercabang banyak hingga hampir semua arus tertumpah ke sana. Jalan hidup, bisa disebut seprti itu karena setiap pagi dari Senin sampai Sabtu kalian akan melihat barisan para ‘pemulung bau rejeki’ berbondong-bondong menyusuri jalan itu semeter demi semeter. Sementara bergerombol orang-orang yang belum sempat mengikuti barisan menunggu giliran berikutnya agar terbawa.

Sejarut urat yang menawarkan beragam fasilitas kemudahan bagi pemakainya. Kemudahan? ya bila macet tidak dihitung, maka yang anda temukan hanya kemudahan, berbagai pilihan angkutan umum, mulusnya aspal dan rindangnya pepohonan sepanjang Kali Malang satu jenis pohon yang saya tidak tahu namanya memang sengaja di tanam di antara kali dan jalan hingga bila panas menyengat tidak begitu terasa.

Lalu apalagi yang kamu cari ? semua ada di sana. Tidak, aku memang tidak mencari apa-apa hanya saja ingin aku melihat sesungging senyum dari kalian pemadat jarut urat kali malang. Maka akan membuat matahari yang menerobas dari antara dedaunan pohon yang aku tidak tahu namanya semakin hangat, dan aliran Kali Malang akan terdengar seperti gemericik sungai di gunung2 seperti yang aku lihat di foto-foto tanggalan. Bahkan kemacetan yang mengurangi keindahan mungkin hanya akan membuat kita semakin bersahabat, sebab hanya sebuah senyum yang diperlukan untuk memulai pembicaraan bukan? Atau mungkin menjadi saudara?....hmm ya bolehlah bila anda mau.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home