Feabhra 20, 2004

Dont judge a book by its cover : The 'jangan' about book PART 1

segala sesuatu musti dimulai dari awal bukan? begitu juga bila ingin mencinta sesuatu, juga dimulai dari yang kecil2...baru melangkah ke lebih besar. Misalnya untuk mencintai dunia otomotif maka anda tidak perlu mencintai secara keseluruhan, mungkin anda mencintai desain mobil/motor yang futuristis atau apalah bagian lain dr dunia otomotif. Nah sekarangnya lah saatnya bila ingin mencintai apa yang biasa disebut-sebut orang sumber ilmu...bukan bukan TV tauk...tapi buku.

Baiklah untuk mencintai buku sebenarnya apa sih yang harus dilakukan? ada beberapa tips yang ingin saya sampaikan kepada anda. Terutuma bagi anda yang baru ingin belajar mencintai buku. Kenapa sih belajar mencintai buku baru sekarang? biasanya dikarenakan kesalahan bapak ibunya bahkan nenek kakeknya yang ga pernah bacain dongeng atau bawa jalan-jalan ke toko buku waktu kecil.

Naah bagi anda para beginner (sepertinya lebih baik saya memberi judul postingan ini "How to love books for dummies") untuk mencintai buku ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan yaitu :

1. Mengapa Buku?
Kenapa bukan PDA atau Laptop atau bahkan PC khan sekarang jamannya elektonik yang katanya udeh ga model lagi yang namanya kertas....alias Papperless Community bahasa kampungnya "ga ada lagi kapal kertas"? ya kenapa? karena satu saja alasannya praktis dan ekonomis ...eh itu berati dua ya? Sekarang bayangkan saja repotnya anda harus menggotong-gotong PC mengantunginya (bila ada kantong yang muat) membawanya ke tempat tidur (bila anda suka baca sambil tidur) ...belum lagi bila mood datang ingin membaca di pinggir danau UI misalnya maka anda akan kerepotan mencari colokan listrik. Begitulah , yang dari jaman saya kuliah dulu sampai sekarang, menjadi alasannya. Tapi khan Man, PDA lebih praktis? bahkan ga perlu colokan listrik segala kecuali pas nge caz. Iya bener memang lebih kecil tetapi berapa banyak sih judul tersedia dalam bentuk e-book? lagian juga untuk kebanyakan orang akan lebih memilih memegang hardcopynya dibanding softcopy....lebih terasa dan bisa jadi pajangan lah.

2. Penanda Bacaan : jangan dilipet!
Nah ini dia kesalahan yang paling sering dilakuin oleh teman-teman yaitu melipat ujung halaman buku. Padahal tahu nggak kebanyak buku rusak akbita lipatan2 seperti itu, karena kertas adalah bahan yang sangat rapuh, kegiatan lipat melipat yang seharusnya sudah anda jalani ketka TK malah mempercepat umur buku milik anda, kalau ingin membatasi khan banyak caranya....ga usah disebut ya.

3. Buku kebanjiran, bagaimana dong?
Jangan dibuang! selama masih bisa diselamatkan. Jadi bagaimana caranya? Cara yang paling cakep adalah dengan me'angin-angini' buku tersebut. Dijemur tampaknya memang ide bagus namun yang sebenarnya terjadi adalah proses angin-angin itu. Tapi ingat untuk menjaga agar buku tidak masuk angin sedia selalu minyak kayu putih didekat anda, capekkan kalo harus ngerokin atu-atu.

4. Buku lama, apa yang harus dilakukan?
Sungguh berhati mulia kalau anda tidak me'kilokan' ke tukang loak, karena walau bagaimanapun buku lebih berharga bila jatuh ke tangan-tangan yang tahu memanfaatkannya. Buku-buku yang menurut anda sudah tidak terpakai karena sampulnya yang sudah hilang atau satu dua halaman yang dirobek sikecil mungkin saja buat orang lain masih cukup berguna. Banyak sekali saat ini lembaga yang akan dengan senang hati buku-buku gudangan anda, sebut saja salah satunya 1001 buku. Dari sana akan disalurkan ke taman-taman bacaan seputar Indonesia.

Nah...beginners, cintailah buku apa adanya karena cinta tidak memilih

0 Comments:

Post a Comment

<< Home