Nollaig 31, 2003

masih soal waktu

jam delapan pagi kurang sedikit, akhir tahun 2003 duduk di depan komputer yang telah menemani selama hampir setahun empat bulan selama bekerja di kantor ini. Besok sudah tahun 2004, rasa-rasanya seperti juga tahun tahun lalu, tidak ada rencana untuk berputar jakarta malam nanti, paling-paling kalau acara di TV bagus nonton paling banter sampai jam sebelas malam lalu tidur. Ada pilihan lain sih yang lebih berguna...datang ke acara 'renungan akhir taun' sampai detik ini baru tahu informasi di masjid BI Bonser yang mengadakan....mau juga sih datang, dengan catatan kalau tidak hujan.

Lagian kalau dipikir-pikir aneh juga yah orang-orang, apa sih yang mereka rayakan pada malam ini?....emang ada yang aneh? memangnya malam tahun baru ada bidadari jatuh (ini baru layak untuk ditunggu semalaman) yah? Seingat saya sampai detik ini malam tahun baru nggak ada bedanya dengan malam2 lainnya. Tahu kan...bunyi jangkrik, gelap dan kadang-kadang kalau musim panas, dingin sampai ke tulang.

Tidur memang sepertinya pilihan yang terbaik untuk saat ini. Tapi kalau harus memilih untuk keluar malam tahun baru maka saya kana memilih datang ke Masjid BI di Bonser ikut merenung seberapa jauh saya berubah selama ini, atau apakah memang ada perubahan? baik atau buruk? apakah saya manusia yang sama dengan tahun lalu? ataukah saya telah menjadi pecundang?

Akhirnya memang harus begitu....sepertinya. Waktu yang lalu memang hanya menjadi pengalaman, dan tidak mungkin untuk diulang. Waktu saya SD dahulu mungkin kelas 3 atau 4 sekitar tahun 1983/1984 saya merasa tahun itu adalah yang terbaik dan tidak ingin untuk berganti.....sedih juga rasanya, tapi tetap saja waktu tidak mengenal toleransi....so here i am on the edge of 2003 and like it ir not toworrow is 2004.

Selamat tahun baru, Semoga Allah SWT menjadikan besok lebih baik dan masa lalu adalah pelajaran.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home