Eanáir 18, 2007

They are working, aren't they?





Setiap orang selalu mendambakan perkejaan yang ideal. Berbagai kategori menjadi takaran pekerjaan ideal dari gaji yang menggiurkan, perkembangan karir yang menjanjikan, cap perusahaan bonafid sampai ligkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.

Memang semua orang menginginkan itu, kalau bisa semua kondisi di atas ada dalam pekerjaannya. Yah, kalau memang tidak bisa semuanya salah dua atau salah satunya juga tidak apa apa, terutama (mungkin) gaji yang besar yang bikin tetangga sebelah ngiler bila mendengar nominalnya, soal lingkungan pekerjaan yang tidak nyaman kan masih bisa di atasi....begitu kali.

Maka dari itu, sampailah kita pada sebuah perusahaan yang bernama OKTV. Buat anda yang senang menonton televisi tentunya tidak asing lagi pada perusahaan satu ini. Sebuah serial situasi komedi berjudul OB (Office Boy) yang disiarkan oleh RCTI saban jam 5 sore tepat ketika saya sampai di rumah. (dengan tayang ulangnya di beberapa waktu berbeda, bahkan tengah malam).

Menyoroti OB divisi HRD sebuah perusahaan televisi sebagai tema sentralnya. Walau dalam serial tersebut tidak pernah disebutkan alamat dan nomor telepon OKTV jadi keberadaannya dientah berantahkan. Namun beberapa (semacam snapshot) pembuka scene mengambil beberapa angle gedung-gedung yang berada di RCTI Kebun Jeruk Jakarta. Bahkan untuk tema pembukanya dimana tokoh utamanya bermain air dalam kolam air mancurpun itupun sebenarnya juga kolam air mancur milik RCTI. Jangan-Jangan OKTV diambil dari yel-yel resmi mereka "RCTI...OK!!".

Bagi beberapa orang OKTV mungkin adalah gambaran kantor yang selama ini diidamkan-idamkannya, termasuk anda mungkin. Bagaimana tidak? Hanya di OKTV di mana pekerjaan staffnya patut dipertanyakan....kerja ga sih sebenarnya mereka??? Ini tidak termasuk Sachsa yah, yang mana sebagai sekertaris manager seharusnya memiliki pekerjaan yang bejibun, dia pengecualian...karena menjadi gebetan Pak Taka...Si Manager HRD alias Big Boss dalam serial OB.

Hanya di OKTV pekerjaan terberat yang pernah dilakukan OB-nya adalah ngangkutin galon air dan Cleaning Service-nya, Susi yang cinta mati pada Sayuti, hanya satu orang saja itupun pekerjaannya hanya ngepel lobi Tapi kita juga tidak pernah lihat Susi ngepel seluruh lantai lobi kan? Paling-paling hanya beberapa daerah depan meja resepsionis.

Hanya di OKTV bagian HRD-nya membolehkan pememakaian macintosh untuk pekerjaan sehari-harinya, perhatikan bila lokasi sedang diruang HRD peran pembantu paling belakang sebelah kiri kita PC-nya laih sendiri berwarna hijau....itu kan macintosh!! Secara, macintosh biasanya hanya digunakan untuk disain bukan untuk perkejaan kantoran.

Satu lagi yang membuat OKTV menjadi perusahaan idaman adalah...di mana lagi anda bisa menemukan lift super cepat di dunia. Normalnya dalam dunia nyata kita harus menunggu beberapa menit setelah memencet tombolnya. Tapi itu tidak berlaku di OKTV karena begitu anda memencetnya...."TING!!" pintu lift akan langsung terbuka untuk anda.....superb kan.

OKTV memang perusahaan ajaib bahkan pegawai yang menjadi raja kecil semacam Odah dapat terus melangsukan tiraninya pada teman-teman OB lainnya tanpa harus takut dipecat. Meminjam uang (ga pernah dibalikin?) secara paksa, berkelit dari pekerjaannya dengan melempar tanggung jawab, tidur di sofa selama jam kerja, berjualan barang dengan memaksa dan intimidasi...umumnya tindakan-tindakan seperti itu di kantor kita tentunya cara cepat dan pintas untuk mendapatkan SP (Surat Peringatan).

OKTV memang hanya sebuah serial situasi komedi, jadi jangan harap anda melihat dunia pekerjaan yang nyata di dalamnya. Hampir setiap episode bertaburan bintang tamu dari penyanyi sampai pemain film terkenal. Entah sebagai salah satu pegawai maupun sebagai orang luar. Kehebohan demi kehebohan mewarnai tiap episodenya, terutama tentunya berkaitan dengan peran yang dimainkan si bintang tamu. Namun catat ya...tetap saja jarang sekali kehebohan itu berkaitan dengan pekerjaan mereka.

Menimbulkan pertanyaan...kapankah mereka benar-benar bekerja???...maksud saya bukan hanya "bekerja"...tapi bekerja seperti kita dalam kantor pada umumnya :D mungkin bila mereka benar-benar bekerja maka serial OB tidak akan menjadi terkenal seperti sekarang , karena akan sangat sangat sangat membosankan.


Beberapa fakta tentang serial OB

  • Tiga macam hukuman fisik Pak Taka bila ada staffnya yang bandel adalah, pertama push up, kedua scot jump dan ketiga yang paling berat, lari lewat tangga dari lantai lima ke lobi bolak-balik

  • Kelucuan dalam serial OB kebanyakan bermuara pada kesalah-pahaman dan miskomunikasi yang mana seharusnya tidak boleh terjadi apalagi dalam divisi HRD.

  • OB versus Bajaj Bajuri : Ma'il mirip tokoh Ucup, Sacsha mirip dengan Oneng dan Odah mirip ibunya Oneng. Yang mana tipe ketiga tokoh tersebut menjadi "wajib" (harus ada) pada serial situasi komedi di Indonesia saat ini. Syukur alhamdulillah satu tipe "wajib" belum pernah muncul dalam OB yaitu, para banci.

  • Tulisan lain mengenai OB ada di sini -> Office Boy, Stereotipe Terhadap Perempuan, dan Kekerasan Fisik

  • 0 Comments:

    Post a Comment

    << Home