Aibreán 26, 2002

BIla saat ku tiba nanti apa lagi yang bisa aku perbuat. Padahal masih banyak sisa pekerjaan yang belum lagi selesai. Masih ada motor dibenkel, masih belum selesai laporan bulanan, masih belum tuntas hutang di saur.
Tetapi sang bayang sudah menunggu di depan pintu, memanggil kembali jiwa yang selama ini terbelenggu.
Bisakah kau menunggu? tanyaku.
Tentu tidak! jawabmu
Aku tidak meminta satu abad, aku juga tidak meminta satu bulan, apalagi satu hari,....aku hanya meminta waktu sebentar saja agar aku dapat menyelesaikan masalah duniaku dahulu sebelu kau ambil jiwaku.
Tetapi kamu hanya diam saja di depan situ, sambil mengarahkan tangan tangan mu ke dalam jiwaku yang entah sudah seperti apa bentuknya.
Aku sudah lupa, seperti apa bentuk jiwaku. Apakah dia seputih ketika aku dilahirkan dulu, atau dia sudah berubah menjadi hitam kelam yang hampir hampir tidak terlihat apabila malam turun? atau apakah dia masih ada dalam diriku ? itu juga aku menyangsikannya.
Bayang....aku ingin tanya sekali lagi, bukan tanya, tapi aku ingin memohon sekali lagi sebelum kau jamahkan tangan tangan mu itu ke jiwaku. aku mohon beri aku waktu.
Waktu yang akan mengenali lagi aku dan jiwaku.
Akuuu mohon bayang, sanggupkah kau memberikan itu?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home